Tobacco-specific nitrosamines (TSNAs) merupakan golongan nitrosamine yang hanya ditemukan pada tembakau. TSNAs muncul pada produk tembakau sebagai akibat dari proses pengawetan tembakau. Namun, dua diantara golongan TSNAs telah digolongkan sebagai grup 1 karsinogen, yakni NNN dan NNK. FDA sendiri telah mengajukan proposal mengenai peraturan ambang batas kadar TSNAs pada produk tembakau tanpa asap pada tahun 2017.
Pengujian TSNAs membutuhkan alat deteksi yang tepat. CORESTA (Cooperation Centre for Scientific Research Relative to Tobacco) telah mengeluarkan metode rekomendasi untuk pengujian TSNAs menggunakan LC-MS/MS pada produk tembakau yang dituangkan dalam CRM No. 72.
Sekilas mengenai CRM No. 72
- Metode ini dapat diaplikasikan pada tiga jenis sampel, yakni tembakau dan produk tembakau, tembakau tanpa asap, serta cerutu dan rokok filler
- Preparasi sampel cukup sederhana, sampel hanya perlu melalui proses shaking dalam extraction vessel, kemudian dilakukan filtrasi dengan syringe filter dan setelahnya dapat langsung diinjeksi ke MS.
- Untuk metode MS, dibutuhkan dua transisi MRM, MRM 1 digunakan untuk melakukan analisis kuantitatif (ion quantifier) dan MRM 2 digunakan sebagai ion konfirmasi untuk perhitungan ion ratio (ion qualifier).
Referensi
Kertas Saring Whatman terbuat dari serat selulosa dengan persentase alfa selulosa yang tinggi sehingga memberikan kualitas dan konsistensi yang tinggi. Terdapat beberapa tipe kertas saring Whatman berdasarkan retensi partikel, ketebalan, dan berat serta memiliki sifat dan aplikasi yang beragam.
Whatman Qualitative Filter Paper
Kertas saring kualitatif biasa digunakan untuk analisa kimia kualitatif dan pemisahan filtrasi. Kertas saring kualitatif memiliki kadar abu sekitar 0,06%.
Berikut beberapa jenis kertas saring kualitatif dari Whatman :
Kertas saring bulat tersedia mulai diameter 10 mm hingga 500 mm dan tersedia juga dalam bentuk persegi seperti ukuran 580x580 mm
Whatman Quantitative Filter Paper
Kertas saring kuantitatif biasa digunakan untuk analisa kuantitatif seperti analisis gravimetri dengan proses pembakaran.
Perbedaan antara kertas saring kuantitatif dan kualitatif terutama terletak pada jumlah abu yang dihasilkan setelah proses ashing.
Terdapat 3 jenis kertas saring kuantitatif dari Whatman diantaranya:
Berikut beberapa jenis kertas saring kuantitatif ashless dari Whatman :
Whatman Quantitative Filter Paper
Kertas saring kuantitatif hardened low ash memiliki ketahanan kimia yang tinggi dengan ash content 0,015%.
Berikut beberapa jenis kertas saring kuantitatif hardened low ash dari Whatman :
Kertas saring kuantitatif hardened ashless grades memiliki ketahanan kimia yang tinggi dengan ash content yang rendah sebesar 0,005%.
Berikut beberapa jenis kertas saring kuantitatif hardened ashless grades dari Whatman :
*Untuk melihat dalam format pdf, klik tombol "download" pada kiri atas laman.
Pewarna makanan kerapkali digunakan pada industri pangan sebagai bahan tambah pangan. Kegunaan pewarna makanan tidak hanya untuk mempercantik tampilan makanan, tetapi dapat pula menambah nilai gizi. Namun, tidak semua pewarna makanan aman dikonsumsi.
Terdapat dua kelompok bahan pewarna makanan, yakni pewarna alami dan buatan. Pewarna alami umumnya aman dikonsumsi, sedangkan pewarna buatan diantaranya dapat membahayakan kesehatan. Salah satu golongan pewarna buatan yang dapat membahayakan kesehatan adalah pewarna azo. Pewarna azo adalah senyawa organik yang mengandung gugus fungsi R − N = N − R′, di mana R dan R′ biasanya merupakan gugus aril. Pewarna azo banyak digunakan dalam industri tekstil dan kulit
International Agency for Research on Cancer (IARC) mengklasifikasikan pewarna azo berpotensi sebagai zat karsinogenik, yakni dapat menyebabkan pertumbuhan sel kanker. Akibatnya, beberapa negara melarang penggunaan pewarna azo. Untuk itu, berbagai negara telah mengembangakan metode pengujian pewarna azo
Metode pengujian pewarna azo yang umumnya menggunakan HPLC dengan detektor UV. Namun, metode HPLC-UV mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya; Sensitivtas rendaH dan sinyal interferensi cenderung tinggi. Metode pengujian yang saat ini paling diyakini adalah metode pengujian menggunakan LC-MS/MS. Kelebihan LC-MS/MS dibandingkan dengan HPLC-UV, diantaranya sensitivitas dan selektivitas tinggi serta multi-analisis.
Berikut ini merupakan hasil pengukuran 13 standar warna azo menggunakan LC-MS/MS 3200 QTRAP.
Gambar 1. Hasil kromatografi standar 13 zat warna pada konsentrasi 10 ng/mL menggunakan 3200 QTRAP
Berdasakan hasil kromatogram tersebut, LC-MS/MS memungkinkan multi-analisis senyawa. Selain itu, hasil intensitas puncak yang didapat cukup tinggi meski pada konsentrasi rendah, yakni 10 ng/mL. Hal ini membuktikkan bahwa LC-MS/MS mempunyai sensitivitas dan selektifitas yang tinggi.
Mengapa pengujian dengan LC-MS/MS mempunyai selektifitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan HPLC-UV?
Hal ini dikarenakan pada HPLC-UV digunakan detektor UV, dimana akan sulit membedakan dua senyawa yang mempunyai waktu retensi yang sama.
Sedangkan pada LC-MS/MS, digunakan detektor massa dimana senyawa akan dipisahkan lebih lanjut berdasarkan rasio massa banding muatan.
Mengapa pengujian dengan LC-MS/MS mempunyai sensitivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan HPLC-UV?
Hal ini dikarenakan detektor UV hanya memberikan sensitiftas yang baik untuk senyawa yang dapat menyerap warna dengan baik.
Sedangkan detektor massa memungkinkan deteksi senyawa dengan kemampuan penyerapan warna yang rendah.
Untuk mengetahui lebih lanjut pengujian pewarna azo pada sampel makanan, jurnal Schreiber, et al (2010) dapat diunduh dengan mengetuk tombol "download" pada kiri atas laman.
Referensi
Aflatoxin merupakan golongan senyawa mikotoksin yang diproduksi oleh jamur dan biasa ditemukan pada kacang-kacangan, gandum, nasi, susu dan produk pangan lainnya. Aflatoxin bersifat toksik sehingga dapat membahayakan kesehatan manusia. Untuk itu, kadar aflatoksin pada produk pangan perlu dikendalikan. Di Indonesia sendiri, batas maksimum kadar aflatoksin dalam produk pangan yang diperbolehkan telah diatur oleh Pemerintah. Batas maksimum untuk aflatoksin B1 sebesar 20 ppb dan aflatoksin total sebesar 35 ppb. Melihat dari ketetapan batas yang sangat rendah dibutuhkan alat uji yang cukup sensitif untuk analisis kuantitatif aflatoksin dalam produk pangan.
LC-MS/MS 5500 triple quarupole dapat menjadi pilihan tepat untuk analisis kuantitatif aflatoksin dalam produk pangan. Keunggulan dari LC-MS/MS 5500 triple quadrupole adalah sensitivitas dan akurasi yang tinggi. Hal ini telah dituangkan pada jurnal Stahi-Zeng, et al (2011). Pada jurnal tersebut telah dipaparkan analisis kuantitasi berbagai standar mikotoksin, diantaranya terdapat aflatoksin B1 (AFB1), aflatoksin B2 (AFB2), aflatoksin G1 (AFG1) dan aflatoksin G2 (AFG2) serta implementasinya pada sereal.
Gambar 1. SCIEX 5500 Triple Quadrupole
Berdasarkan hasil analisis kuntitatif standar AFB1, AFB2, AFG1 dan AFG2 didapatkan Signal-to-Noise (S/N) yang tinggi pada konsentrasi rendah dan linearitas yang baik. Hal ini dirangkum dalam tabel berikut ini.
Tabel 1. Hasil analisa kuantitatif standar aflatoksin
Mikotoksin |
Rentang kalibrasi (ppb) |
Linearitas |
Konsentrasi standar (ppb) |
S/N |
Aflatoxin B1 (AFB1) |
0.2 - 40 |
0.997 |
0.4 |
621 |
Aflatoxin B2 (AFB2) |
0.05 - 10 |
0.999 |
0.1 |
274.2 |
Aflatoxin G1 (AFG1) |
0.2 - 40 |
0.998 |
0.4 |
573 |
Aflatoxin G2 (AFG2) |
0.05 - 10 |
0.998 |
0.1 |
69 |
Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa pada konsentrasi rendah (0.1 dan 0.4 ppb) didapatkan nilai S/N yang tinggi. Hal ini merepresentasikan sensitivitas yang tinggi dari alat tersebut. Dan tentunya linearitas yang baik karena mendekati 1. Selanjutnya, dilakukan pengujian spike standard1 dengan konsentrasi 0.4 dan 0.04 ppb pada sampel sereal. Berikut contoh kromatogram senyawa AFB1 pada sampel sereal pada kosentrasi 0.4 dan 0.004 ppb.
Hasil kromatogram AFB1 pada konsentrasi 0.4 dan 0.04 ppb dalam sereal
Berdasarkan hasil kromatogram tersebut dapat terlihat bahwa pada konsentrasi rendah sekalipun, puncak AFB1 dapat terbaca. Bila dibandingkan dengan ketetapan yang diatur oleh Pemerintah, LC-MS/MS 5500 triple quadrupole tentunya mampu melakukan pembacaan hingga di bawah batas maksimum yang telah ditetapkan.
Untuk mengetahui lebih lanjut analisis kuantitatif senyawa mikotoksin pada produk pangan, Jurnal dapat diunduh dengan mengetuk tombol "download" pada kiri atas laman.
Keterangan:
1spike standard adalah standar murni yang dimasukkan ke dalam sampel
Referensi
Stahi-Zeng, et al. 2011. The Quantitation of Mycotoxins in Cereals Using a Simple Sample Extraction and LC-MS/MS with Fast Polarity Switching and the Scheduled MRM™ Algorithm. AB SCIEX.
SK KBPOM Tahun 2004 Tentang Batas Maksimum Aflatoksin dalam Produk Pangan
Hasil deteksi spesies daging babi pada berbagai produk daging komersil di pasaran
Hasil deteksi marker porcine (babi) dan bovine (sapi) pada berbagai produk makanan gelatin di pasaran
Untuk mengetahui lebih lanjut jurnal dapat diunduh dengan mengetuk tombol download
Referensi
Mou, et al. 2017. A Selective and Robust LC-MS/MS Method for Multiple Meat Speciation and Authentication on the QTRAP® 4500 System.
Zhang, et al. 2019. Determination of Animal Species Origin from Gelatin in Food and Pharmaceutical Products by LC-MS/MS.
Kromatogram puncak dari berbagai standar senyawa residu pestisida
Metode LC-MS/MS yang dikembangkan memberikan hasil data kuantitatif yang sangat baik. Deret standar kurva kalibrasi yang digunakan berada dalam kisaran 0,1 hingga 100 ng/mL dan didapatkan linearitas yang baik.
Kurva kalibrasi deret standar salah satu residu pestisida yang dianalisa, yakni Trifloxystrobin
Metode tersebut kemudian diaplikasikan dalam pengukuran kadar pestisida dalam buah dan sayuran. Salah satunya pada buah pir. Hasil pengujian kadar dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Hasil uji kadar residu pestisida pada sampel buah pir
Berdasarkan jurnal André, et al. (2015), LC-MS/MS SCIEX 5500 QTRAP mampu menawarkan metode yang efisien dan hasil yang memuaskan dalam deteksi pestisida pada produk pertanian. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kecanggihan LC-MS/MS SCIEX 5500 QTRAP dalam analisa pestisida, jurnal tersebut dapat diunduh dengan mengetuk tombol ’download’ pada pojok kiri atas laman ini. Untuk mengetahui aplikasi lainnya dari LC-MS/MS kunjungi website www.sciex.com
Referensi
Schreiber, André dan Yun Yun Zou. 2015. Comprehensive Quantitation and Identification of Pesticides in Food Samples using LC-MS/MS with Scheduled MRM™, Fast Polarity Switching, and MS/MS Library Searching. SCIEX, Concord, Ontario, Kanada.